14 Juni 2012

Cerita Tentang Tanggung Jawab


CERITA TENTANG TANGGUNG JAWAB




Seorang teman memberi saran yang lirih pada seseorang dalam waktu rapat. Dengan lirih ia berkata " hei, si konsumsi belum di bicarakan ". Lalu yang mendengar
membalasnya " diem aja. Dari pada kamu usul. Ntar kamu sendiri yang jadi sie konsumsi."

ya, ini hanyalah sekedar contoh ringan bahwa perkataan di forum / rapat akan membawa dampak yang besar bagi diri kita. seorang kawan juga pernah bercerita kalo ada orang yang cumanya usul terus, tapi nggak bisa ngerjain.

Aku sendiri jadi pusing waktu itu. Dan itu semakin menguatkan kesan di diriku bahwa orang yang berani usul, harus berani ngelakukan dan juga harus berani
tanggung jawab.

Hal terakhir inilah yang membuatku semakin pusing belakanagan. kata tangjung jawab. Seolah aku harus menarik atau mencari makna di balik kata tanggung
jawab.

Pada awalnya tanggung jawab adalah sesuatu yang menakutkan. Seperti seorang melakukan sesuatu dan ia ragu. Tapi ia kemudian diyakinkan bahwa ada orang lain
yang menanggungnya. Seolah pekerjaan yang ia lakukan akan selesai jika ada orang lain yang menangungnya (atau bertanggung jawab.)

Atau yang paling parah kalo ada istilah cowok yang nggak bertanggung jawab. kesannya cowok ini mengamili pacar atau siapapun dan kemudian nggak mau atau
belum mau menikahinya.

Bayangkan tanggung jawab berarti harus menikah, terlepas apakah ia sudah making love sesudah atau sebelum pernikahan. Parahnya apakah jika si cewek
tidak hamil apakah akan ada istilah cowok yang bertanggung jawab ??

Aku semkin pusing dengan kata tangung jawab, lalu aku mencarinya di kamus bahasa inggris. yang artinya responsibility. Dan aku coba menariknya responsibility
bisa berarti kemampuan menangkap respon, sesuatu hal di luar diri kita. Apa yang kita lakukan adalah hasil rangsangan dari suatu hal di luar diri kita. Tapi
peratnyaanku kemudian, apakah yang kita lakukan itu masih menjadi milik kita ? Atau kita hanya bereaksi saja tanpa harus berpikir apapun dari reaksi kita
terhadap suatu aksi? Ataukah responsibility berarti kemampuan kita untuk berbuat sesuatu dan kemudaian menilainya?

Dan ada satu hal lagi yang membuatku sangat sangatpaling pusing. Awal semester ini, aku mau bayar SPP dengan uangku sendiri. Aku harusnya lulus satu
semester yang lalu, tapi karena aku sibuk cari kerja, skripsi nggak jadi-jadi. Toh, aku nggak lulus karena aku sendiri yang nggak bisa fokus sama skripsi. Dan bayar SPP sendiri dari uang gajiku yang nggak seberapa itu adalah salah satu bentuk tanggung jawabku kenapa aku lulus nggak sesuia target.

Tapi orang tuaku marah besar. Mereka tetap nggak terima kalo aku bayar pake uang sendiri. Mereka bilang kalo mereka masih kuat bayarin aku SPP. Dan pendidikan adalah tanggung jawab mereka, sebelum aku nikah. Mereka juga ngomong - ini yang buat aku pusing - kalo mereka juga ingin aku lebih bertanggung jawab, supaya aku cepet=cepet wisuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar