6 Mei 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.  Manusia
Dalam ilmu eksakta, Manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-partikel yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu sama lain. Dan merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia (Ilmu Biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Disebut juga homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (ilmu politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya (ilmu filsafat). Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai. Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
            Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsure-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.       Jasad: badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
b.      Hayat: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.       Ruh: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.      Nafs: diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.



2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur:
a.       Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b.      Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c.       Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
B. Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang     utuh.
 Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dan lenyap.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Perasaan dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui indera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya:
1)      Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2)      Perasaaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3)      Perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4)      Perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri.
5)      Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompuk dan masyarakat.
6)      Perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.

c,Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
Manusia merupakan produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

d.Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusa dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi).
C. Pengertian Kebudayaan
Secara praktis, kebudayaan adalah sistem nilai dan gagasan utama (vital). Sistem nilai dan gagasan utama itu benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung itu, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam masyarakat. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu memberi seperangkat model untuk bertingkah laku. Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem social, dan sistem teknologi. Sistem ideology meliputi etika, norma, adat istiadat, dan peraturan hokum. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.

D. Unsur-unsur kebudayaan
            C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Catagories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu:
1.      Sistem religi : Yaitu produk manusia sebagai homo religius.
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan: produk dari mausia sebagai homo socius.
3.      Sistem pengetahuan: produk manusia sebagai homo sapiens.
4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi: produk manusia sebagai  homo economicus.
5.      Sistem teknologi dan peralatan: produk manusia sebagai homo faber.
6.      Bahasa: produk manusia sebagai homo loguens.
7.      Kesenian: produk manusia sebagai aesticus.
E. Wujud kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
1.      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia:
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
2.      Kompleks aktivitas:
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
3.      Wujud sebagai benda:
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untu mencapai tujuannya.

F. Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1)      Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm.
2)      Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya.
3)      Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau masa kini.
4)      Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam.
5)      Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal.

G. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan disebabkan oleh:
1.Perubahan jumlah penduduk.
2.Perubahan lingkungan hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan bebeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertenru dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Proses aklultuasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dari massa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat- masyarakat lainnya. Pasa saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup.
1.      Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
·         Unsur kebendaan.
·         Unsur yang terbukti membawa manfaat besar.
·         Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat.
2.      Unsur-unsur yang sulit diterima adalah:
·         Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi.
·         Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidak unsur kebudayaan baru:
§  Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak.
§  Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan. Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat.
§  Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses peneromaan kebudayaan baru.
§  Apabila unsure yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah buktian kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
H. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
Eksternalisasi: Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya.o
                  Obyektivitas: Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.  
      Internalisasi: Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar