PENGALAMAN TENTANG “Manusia
Dan Penderitaan”
Manusia adalah makhluk ciptaan
Allah SWT yang paling sempurna, manusia diberi roh dan memiliki derajat yang
lebih tinggi dibandingkan makhluk ciptaan yang lainnya. Setiap manusia pasti
memiliki masalah. Masalah tersebut dapat mengakibatkan penderitaan pada diri
manusia tersebut. Nah apasih penderitaan itu? Penderitaan adalah tanggungan
atau beban yang dialami seseorang pada suatu kondisi tertentu.
Penderitaan dapat terjadi akibat dari tindakan yang telah diperbuat dan
berakhir seorang tersebut yang menanggung derita tersebut.
Dalam pembahasan tentang
manusia dan penderitaan ini, mungkin saya akan lebih menjelaskan tentang suatu
penyakit yang pasti dialami oleh setiap manusia. Yaitu penyakit hati atau
penyakit psikis dalam diri manusia. Apa hubungannya dengan penderitaan? Tentu
berhubungan! Setiap perbuatan yang kita lakukan, dapat berakibat untuk orang
lain dan diri kita sendiri. Untuk penyakit hati, seperti rasa takut, iri,
dengki, dan sebagainya, dapat berpangaruh bagi lingkungan dan diri kita.
Seperti yang saya katakan, penyakit hati tersebut dapat menimbulkan berbagai
masalah, dan masalah dapat mengakibatkan penderitaan pada diri manusia.
Di setiap waktu kita
mendengar penemuan penyakit jenis baru, telah banyak dokter spesialis yang
dapat menangani penyakit tertentu tersebut. Untuk penyakit hati atau lever saja
banyak sekali dokter profesional dan bermacam obat yang dapat menangani. Namun
tanpa kita sadari, bahwa manusia memiliki penyakit hati lain yang tidak
kelihatan. Hati tersebut adalah hati yang sering dibahas oleh kita suci agama
Islam yaitu Al-Qur’an di dalam ayat-ayatnya.
Banyak sekali buku dan
artikel agama Islam yang menjelaskan tentang pengobatan penyakit hati. Istilah
yang mungkin sering kita dengar yaitu ‘Tombo Ati’ yang berarti obat hati.
Kebetulan saya memiliki beberapa buku karangan Imam Al-Ghazali, dan karangan
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Dalam kitabnya Ihyâ `Ulûmuddîn, Al-Ghazali
berbicara tentang tanda- tanda penyakit hati dan kiat-kiat untuk mengetahui
penyakit hati tersebut. Ia menyebutkan sebuah doa yang isinya meminta agar kita
diselamatkan dari berbagai jenis penyakit hati: "Ya Allah aku berlindung
kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, nafsu yang
tidak kenyang, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak
diangkat."Disini mungkin saya akan mengutip beberapa dari buku karangan
Ibnu al-Qayyim Al-jauziyah tentang ‘Cerdas mengobati hati sendiri’.
Untuk penyakit hati
sendiri, banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan penyakit hati.
Penyakit hati menimbulkan gangguan psikologis dan gangguan psikologis
berpengaruh pada kesehatan fisik. Contoh penyakit hati adalah dengki, iri hati,
dan dendam kepada orang lain. Dendam adalah rasa marah yang kita simpan jauh di
dalam hati kita sehingga menggerogoti hati kita. Akibat dari menyimpan dendam,
kita menjadi stres berkepanjangan. Adapun akibat dari iri hati ialah kehilangan
perasaan tentram. Orang yang iri hati tidak bisa menikmati kehidupan yang
normal karena hatinya tidak pernah bisa tenang sebelum melihat orang lain
mengalami kesulitan. Dia melakukan berbagai hal untuk memuaskan rasa iri
hatinya. Bila ia gagal, ia akan jatuh kepada frustrasi. Dan Banyak sekali macam
penyakit hati dalam dari manusia.
Dari beberapa artikel
dan buku Islam yang saya baca mengenai penyakit hati atau penyakit psikologis,
dalam agama Islam, ada dua macam terapi hati, yakni muhasabah
(introspeksi diri) dan melawan kehendak nafsu (mukhafalah). Banyak manfaat yang
diperoleh dengan bermuhasabah, diantaranya adalah mengetahui segala kekurangan.
Dalam Islam, Kitab suci
Al-Quran berfungsi sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun
rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan tentang kesehatan.
Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan
perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih. Dan ketika
seseorang mengalami permasalahan dalam kehidupannya maka hadapilah dengan sabar
dan sholat sebagai jalan keluar dari segala macam permasalahan dan ketika
segala macam usaha telah dilakukan secara maksimal maka serahkanlah segala
macam urusan kita, hidup mati kita, sehat sakit kita hanya kepada Allah semata
karena hanya Dia adalah segala macam urusan dikembalikan. Dan barang siapa yang
menyerahkan segala urusan dunia dan akhiratnya hanya kepada Allah, maka Allah
akan memberikan hati mereka rasa aman, tenang dan tentram sehingga mereka dapat
beraktivitas dengan maksimal sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar